Banjir Jakarta dan Peran Kita

Pada pukul 20:00 malam tadi (19/11) Bendungan Katulampa telah Siaga 2, dengan ketinggian air mencapai 190 cm. Tidak lama setelah Katulampa Siaga 2, pintu air Depok juga mengalami kenaikan status menjadi Siaga 2, dengan ketinggian air mencapai 330 cm.

Tidak lama setelah kenaikan pintu air Depok, petugas pintu air Depok mengingatkan agar warga di sekitar bantaran Kali Ciliwung untuk bersiaga menghadapi luapan air kali.

Pada pukul 2:00m dini hari (20/11), air Kali Ciliwung mulai memasuki rumah-rumah warga di sekitaran bantaran kali tersebut.




Peran Kita dan Sekelumit Permasalahan Jakarta

Jakarta, sebagai Ibu Kota negara tidak lepas dari berbagai permasalah yang juga dialami berbagai kota di belahan dunia lainnya. Bahkan, permasalahan kota dengan jumlah populasi penduduk 12,7 juta (pada siang hari, dan 9,9 juta pada malam hari), menurut statistik BPS pada tahun 2013 terdapat 51.444 kasus kriminalitas di wilayah Jakarta. Selain itu, tingkat kriminalitas anak-anak sampai remaja dalam kurun waktu Januari- April 2014 mencapai 427 kasus.

Selain permasalahan kriminalitas, Jakarta pun juga menyimpan potensi permasalahan lainnya, mulai dari permasalahan kemiskinan, penataan perkampungan penduduk, sistem transportasi, sampai banjir tahunan yang selalu melanda.

Seperti yang telah saya singgung di atas, saat ini sebagian warga ibu kota (Jakarta), terutama di sekitar bantaran Kali Ciliwung telah mengalami fase banjir tahunan.

Banjir yang saat ini terjadi barulah awal dari musim penghujan. Menurut BMKG, potensi musim penghujan ini akan terus terjadi sampai Januari 2015.

Dari data BMKG tersebut saja bagaimana kita bisa bayangkan, terutama korban banjir untuk harus terus bertahan selama kurang lebih 3 bulan dalam kondisi banjir ?????